Kamis, 30 Desember 2010

TANG TERUTAMA

Matius 6:33
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

Ini adalah sebuah kisah yang nyata dimana ada seorang seorang pria bernama Kurt Warner. Nama ini mungkin terasa asing bagi Anda, namun coba tanyakan kepada masyarakat Amerika Serikat. Tidak ada satu pun yang tidak mengetahui siapakah dirinya.

Kurt merupakan olahragawan AS. Ia adalah pemain Football yang aktif sampai saat ini. Berbagai penghargaan telah ia raih dari cabang olahraga favorit masyarakat negara berjulukan "Pam Sam" tersebut. Di tahun 2008 ketika ia membawa timnya, Arizona Cardinals sebagai juara liga Football AS (NFL), di tahun yang sama itu pula Kurt menerima penghargaan Walter Payton NFL Man of the Year Award.

Dalam sebuah wawancaranya dengan sebuah media Kristiani Amerika Serikat, pria berbadan tegap ini membuka rahasia mengenai kesuksesan yang ia raih. Ia katakan bahwa apa yang ia dapatkan selama ini adalah karena ia menempatkan Tuhan sebagai tempat paling pertama di dalam hidupnya. Setiap hari, ia bersama dengan istri dan anak-anaknya mengambil saat teduh dan mempraktikkan apa yang telah mereka baca pada hari itu. Hal itu terus dilakukan oleh Kurt dan keluarga sampai hari ini.

Kita pun bisa mengalami apa yang diterima Kurt dan keluarga. Namun, kuncinya adalah kita harus menjadikan Tuhan sebagai yang paling utama dalam kehidupan kita. Kesuksesan dan kebahagiaan adalah bonus ketika kita setia dan jujur membangun hubungan dengan-Nya.

Ketika Kristus ditempatkan ke posisi semestinya dalam hidup kita maka segala anugerah dan berkat yang Dia curahkan menjadi milik kita.
Matius 6:33
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."

ini adalah sebuah kisah yang nyata dimana ada seorang seorang pria bernama Kurt Warner. Nama ini mungkin terasa asing bagi Anda, namun coba tanyakan kepada masyarakat Amerika Serikat. Tidak ada satu pun yang tidak mengetahui siapakah dirinya.

Kurt merupakan olahragawan AS. Ia adalah pemain Football yang aktif sampai saat ini. Berbagai penghargaan telah ia raih dari cabang olahraga favorit masyarakat negara berjulukan "Pam Sam" tersebut. Di tahun 2008 ketika ia membawa timnya, Arizona Cardinals sebagai juara liga Football AS (NFL), di tahun yang sama itu pula Kurt menerima penghargaan Walter Payton NFL Man of the Year Award.

Dalam sebuah wawancaranya dengan sebuah media Kristiani Amerika Serikat, pria berbadan tegap ini membuka rahasia mengenai kesuksesan yang ia raih. Ia katakan bahwa apa yang ia dapatkan selama ini adalah karena ia menempatkan Tuhan sebagai tempat paling pertama di dalam hidupnya. Setiap hari, ia bersama dengan istri dan anak-anaknya mengambil saat teduh dan mempraktikkan apa yang telah mereka baca pada hari itu. Hal itu terus dilakukan oleh Kurt dan keluarga sampai hari ini.

Kita pun bisa mengalami apa yang diterima Kurt dan keluarga. Namun, kuncinya adalah kita harus menjadikan Tuhan sebagai yang paling utama dalam kehidupan kita. Kesuksesan dan kebahagiaan adalah bonus ketika kita setia dan jujur membangun hubungan dengan-Nya.

Ketika Kristus ditempatkan ke posisi semestinya dalam hidup kita maka segala anugerah dan berkat yang Dia curahkan menjadi milik kita.

Selasa, 28 Desember 2010

BERSYUKUR

 BACA Maz 107:1

Dipisahkan dari teman-teman, dituduh semena-mena, diperlakukan kasar dan bila ada orang yang berhak mengeluh maka ia adalah orang ini, yang hampir terlupakan dalam penjara romawi yang kotor. Tetapi, ia tidak mengeluh, tetapi malah penuh dengan kata-kata pujian dan ucapan syukur!

Orang ini adalah rasul Paulus - pria yang telah belajar arti dari pengucapan syukur sejati, bahkan di tengah-tengah kesulitan yang besar. Mari kita melihat bersama apa yang ditulisnya dalam penjara: "Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita" (Efesus 5:19-20).

Paulus bukanlah orang yang begitu hebat sampai ia bisa menerima segala sesuatu yang tidak mengenakkan dengan hati yang rela. Bahkan di saat dirinya dalam penjara, para penjaga penjara dan teman-teman sepenjaranya berpikir pria ini telah gila. Yang ia lakukan hanyalah berterima kasih kepada Tuhan atas apa yang dialami baik suka maupun yang mendatangkan duka.

Bagi seorang Paulus, pengucapan syukur bukanlah perayaan sekali dalam setahun, melainkan kenyataan sehari-hari sehingga menjadikannya orang yang penuh sukacita dalam setiap keadaan. Biarlah hal ini juga yang terjadi dalam setiap kita.

Ucapkanlah syukur kepada Tuhan senantiasa dan alami kekuatan serta mujizat dan sukacita ketika Anda melakukannya.

Minggu, 26 Desember 2010

BELAJAR DARI KEKALAHAN PSSI

1 pet 5:5-6

semalam semua penonton Indonesia baik langsung maupun lewat layar televisi kecewa,baik kalangan politikus sampai pemulung kecewa baik kalangan rohaniwan kecewa karena kekalahan PSSI.Namun jika kita berkaca sebelum pertandingan hampir semua televisi mengeksposkan pssi,bak artis.Mereka memuji pssi,bahkan mungkin anak Tuhan samapi lupa berkata Yesus didadaku.Maka itu yang membuat para pemain lupa diri karena terlalu di sanjung.Ingat kata Tuhan apa yang dikagumi oleh manusia di benci oleh Tuhan.melalui kekalahan ini Allah mengingatkan kita untuk tidak berlebihan memuji manusia tau apapun juga.Tapi yang kita puji hanya Allah,karena ketika manusia di puji berlebihan membuat manusia itu lupa diri dan lupa Tuhan.bagaiman dengan kita,masihkan kita haus pujian?hormat?.mari berikan semua pujian itu Hanya kepada Tuhan.Saat kita di puji katakan dalam Hati dan juga mulut Semua karena Tuhan.Terlepas dari semua itu mari lupakan kekalahanmu tahun ini lupakan kegagalanmu tahun ini ,mari menatap ke depan 2011,mari merendahkan diri di hadapan Tuhan,Dia pasti memulihkan kita,Dia pasti menggenapi janjiNya.Khusus buat tim pssi mari rendahkan diri,bertobat,dan besok pasti kita juara. Amin

Sabtu, 25 Desember 2010

UNTUK ITULAH AKU LAHIR

Yohanes 14:6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Menjelang kematiannya Yesus membuat sebuah pernyataan penting tentang kelahirannya. Selama menjalani pengadilan, Yesus ditanya oleh Pilatus tentang identitasnya. Inilah jawaban Yesus, “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” (Yohanes 18:37b).

Yesus tidak mengatakan bahwa Ia lahir untuk berkotbah atau menyembuhkan, tetapi tujuannya yang utama adalah untuk menjadi saksi bagi kebenaran.

Pilatus kemudian bertanya, “Apakah kebenaran itu?” Sayangnya, Pilatus terlalu terburu-buru dan tidak mau menunggu Yesus menjawabnya. Berapa banyak dari kita yang seperti Pilatus hari ini? Alasan Yesus lahir adalah agar kita mengenal Allah! Itulah alasan bagi kita untuk merayakan Natal dengan sukacita yang besar, tahun demi tahun. Melalui Yesus – yang dipanggil “Imanuel” yang artinya Tuhan bersama kita – Tuhan bersama dengan kita, baik waktu susah maupun senang.

Namun selangkah lebih dalam dari pesan Yesus ini, kita juga diminta untuk menjadi saksi bagi apa yang telah Ia lakukan. Mari dalam bulan dimana kita merayakan hari kelahiran Yesus Sang Juru Selamat ini kita menyaksikan kepada sebanyak mungkin orang bahwa ada kabar baik untuk mereka. Yesus telah lahir, mati dan bangkit untuk menyelamatkan semua manusia yang berdosa.

Jangan sampai kita salah memaknai natal, karena Yesus telah dengan jelas mengatakan tujuan kedatangan-Nya ke dunia ini.

Jumat, 24 Desember 2010

Hai dunia gembiralah.DAT

TUHAN BEGITU DEKAT DENGAN ANDA

Lukas 2:11
Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Jika Anda pikir bahwa Tuhan tidak pernah bisa mengerti keadaan Anda, maka Anda salah besar. Tuhan sangat mengerti kehidupan Anda. Bagaimana saya bisa katakan dengan yakin tentang hal ini? Tuhan kita bukanlah Tuhan yang hanya duduk-duduk di sorga dan memperhatikan kehidupan umat-Nya. Pada dua ribu tahun lalu, Allah Sang Pencipta Alam Semesta itu menjelma menjadi seorang bayi, berada di rahim seorang wanita dan lahir sebagaimana seorang bayi lahir dari rahim ibunya.

Tidak berhenti disana, Yesus bertumbuh dari seorang bayi, anak-anak, remaja dan menjadi pemuda dewasa dalam asuhan keluarganya. Ia sangat mengerti permasalahan kehidupan ini, karena Ia pernah mengalaminya. Dia bukan Tuhan yang jauh dan tidak tersentuh. Dia adalah Tuhan yang sangat dekat dan mengerti permasalahan kehidupan ini. Bahkan hingga saat ini, Yesus yang telah naik ke sorga dapat kita temui kapan saja.

Jika Anda hari ini berpikir bahwa Natal adalah sebuah perayaan kelahiran-Nya saja, maka saat ini ada sebuah berita gembira untuk Anda. Natal adalah tentang sebuah berita bahwa Tuhan yang telah menjadi manusia itu datang untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, Ia tidak jauh, bahkan sangat dekat dengan kita. Yesus Sang Mesias itu ada di tengah-tengah kita. Ia hidup di dalam Anda dan saya. Bagikan pesan Natal ini kepada setiap orang yang Anda temui, karena pesan ini sangat penting.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang jauh dan tak tersentuh, Ia ada ditengah-tengah kita.

Rabu, 22 Desember 2010

ALPHABET KEBERHASILAN

 

Menurut pakarnya, manusia sukses tidak cuma dari IQ saja. Peran EQ (Emotional Intelligence)
pada kesuksesan bahkan melebihi porsi IQ. Seorang pakar EQ bernama Patricia Patton mem-
berikan tips bagaimana kita menemukan dan memupuk harga diri, yang disebutnya alfabet
keberhasilan pribadi.

A :  Accept. Terimalah diri anda sebagaimana adanya.
B :  Believe. Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan
       dalam hidup.
C :  Care. Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.
D :  Direct. Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.
E :  Earn. Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi
       yang terbaik.
F :   Face. Hadapi masalah dengan benar dan yakin.
G :  Go. Berangkatlah dari kebenaran.
H :  Homework. Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.
I :    Ignore. Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.
J :   Jealously. Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.
K :  Keep. Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.
L :   Learn. Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.
M :  Mind. Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.
N :  Never. Jangan terlibat skandal seks, obat terlarang, dan alkohol.
O :  Observe. Amatilah segala hal di sekeliling anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar
       dari orang lain.
P :  Patience. Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.
Q :  Question. Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.
R :  Respect. Hargai diri sendiri dan juga orang lain.
S :  Self confidence, self esteem, self respect. Percaya diri, harga diri, citra diri,
       penghormatan diri membebaskan kita dari saat-saat tegang.
T :   Take. Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda.
U :  Understand. Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat
       mengalahkan anda.
V :  Value. Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.
W : Work. Bekerja dengan giat, jangan lupa berdo’a.
X :  X’tra. Usaha lebih keras membawa keberhasilan.
Y :  You. Anda dapat membuat suatu yang berbeda.
Z :  Zero. Usaha nol membawa hasil nol pula.

SELAMAT HARI NATAL DAN TAHUN BARU

KEPADA SEMUA REKAN SEKERJA SAHABAT DAN PEMIMPIN GEREJA KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN :

SELAMAT NATAL 25 DESEMBER 2011 DAN SELAMAT MENYONSONG TAHUN BARU  2011 


KHUSUS UNTUK JEMAAT GILGAL PONDOK GEDE IBADAH NATAL TGL 25 DESEMBER 2010 DI RUKU RAMA PLASA JAM 10 PAGI PEMBICARA BPK PDT JUAN MOGI

JANGAN LUPA KAN INI

Ulangan 31:8
“”Sebab TUHAN, Dia sendiri akan berjalan di depanmu, Dia sendiri akan menyertai engkau, Dia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau; janganlah takut dan janganlah patah hati."”

Suatu kali, kira-kira beberapa tahun yang lalu, Billy Graham mengalami masa-masa yang gelap dalam hidupnya. Meskipun ia telah berdoa kepada Tuhan mengenai apa yang ia alami, namun ia merasa langit seperti menjadi tembaga baginya. Tuhan seolah-olah telah menghilang dari hidupnya dan ia sendirian bersama pencobaan dan bebannya.

Billy Graham akhirnya menulis surat pada ibunya mengenai pengalamannya itu. Beberapa hari kemudian, ia pun mendapat surat balasan dari ibunya yang isinya sebagai berikut: “Nak, ada saatnya ketika Allah menarik diri-Nya untuk menguji imanmu. Dia ingin kau mempercayai Dia dalam kegelapan. Sekarang, raihlah dengan iman melewati kabut dan kau akan menemukan bahwa tangan-Nya ada di sana.”

Selesai membaca surat dari ibunya tersebut, tiba-tiba air mata keluar dari mata Billy Graham. Sambil berlutut di sisi tempat tidur, ia pun mulai menangis dan hadirat Allah yang melimpah dengan sekejap ia rasakan. Hari itu sungguh menjadi hari yang tidak pernah ia lupakan hingga saat ini.

Entah kita merasakan atau tidak merasakan hadirat Allah di saat jalan kita gelap, namun tetap berimanlah bahwa Dia ada disana. Jangan ragukan firman-Nya yang berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau” karena memang itulah kebenaran yang sesungguhnya.

Allah selalu ada bersama Anda dan dalam keadaan apapun Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda seorang diri.

Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia

Selasa, 21 Desember 2010

Nikita - Di Doa Ibuku Namaku Disebut

HADIRATNYA ATAU HADIAHNYA

Mazmur 61:5
Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! S e l a

Oswald Chambers pernah menulis: “Bukan janji Tuhan yang kita butuhkan, Tuhan sendirilah yang kita butuhkan.”

Pada hari Natal biasanya kita berkata, “Kehadiran Tuhan lebih penting daripada hadiah.” Tetapi sebagian besar waktu dan tenaga kita habiskan untuk berbelanja hadiah dan mempersiapkan perayaan natal. Bukankah hal ini menunjukkan sesuatu yang kontradiktif?

Dibeberapa tempat, mereka memiliki kebiasaan untuk bertukar hadiah di awal bulan Desember, sehingga mereka bisa memfokuskan sisa hari mereka di bulan itu untuk fokus kepada Yesus dan keajaiban kelahiran-Nya, hadiah sempurna dari Tuhan bagi kita.

Ketika kita katakan ingin hadirat Tuhan lebih dari apapun, mari kita nyatakan dengan sungguh-sungguh. Seringkali kita lebih menginginkan berkat jasmani dari-Nya daripada kehadiran-Nya. Kita lebih terfokus pada tangan-Nya daripada wajah-Nya.

Jadi, mari di sisa bulan Desember ini kita mengisi hari-hari kita untuk berada dalam hadirat Tuhan. Menikmati kehadiran-Nya dimanapun kita berada, sama seperti kerinduan Raja Daud, “Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain;” (Mazmur 84:11a)

Mari arahkah hati kita pada Tuhan, karena kehadiran-Nya lebih penting daripada hadiah-Nya.

Senin, 20 Desember 2010

Betapa

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000,-waduh, apabila dibawa ke gereja untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Allah selama satu jam; namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.

Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan); namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan basketball diperpanjang waktunya ekstra; namun kita mengeluh ketika khotbah di gereja lebih lama sedikit dari pada biasa.

Betapa sulitnya untuk membaca satu perikop dari Kitab Suci; namun betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser; namun lebih senang duduk di bangku paling belakang di gereja.

Betapa sulitnya untuk menyesuaikan jadwal waktu kita, 2 atau 3 minggu sebelumnya untuk suatu acara gerejani; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari suatu bab sederhana dari Injil untuk di sharingkan dengan orang lain;namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain itu.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran; namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.

Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya, atau berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa.

Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui e-mail, dan menyebarluaskannya dengan FORWARD seperti api; namun kalau ada mail yang isinya tentang Kerajaan Allah; betapa seringnya kita ragu-ragu,enggan membukanya dan membacanya,serta langsung klik pada icon DELETE.

PALUNGAN YANG HILANG

Yesaya 1:13 - Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan.
Amos 5:21 - "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.

Seorang anak muda pernah menulis sebuah naskah drama Natal berjudul "Palungan Yang Hilang". Drama itu menceritakan tentang persiapan perayaan Natal yang sangat meriah. Pernak-pernik Natal terlihat menghiasi kota, pita serta lampu warna-warni semakin menyemarakkan perayaan Natal yang akan dilangsungkan. Semua orang bersukacita, tetapi tiba-tiba keceriaan mereka berubah menjadi kepanikan. Apa gerangan yang terjadi? Ternyata palungan yang bagi mereka dianggap sebagai simbol utama kehadiran Yesus raib dari tempatnya. Panitia kalang kabut, bagaimana mungkin merayakan Natal tanpa palungan? Mulailan mereka mencari-cari palungan itu, siapa gerangan yang telah lancang mengambilnya. Semua warga pun ikut larut dalam kepanikan dan akhirnya mereka pun turun tangan membantu menemukan palungan yang hilang tersebut. Tak lama mencari, mereka menemukan palungan itu. Kali ini mereka terkejut untuk kedua kalinya. Ternyata palungan itu ditemukan dirumah seorang janda miskin, ia tidak dapat membeli peti mati untuk anaknya, sehingga ia meletakkan mayat anaknya dalam palungan.

Kejadian yang ada didepan mata mereka merombak secara total konsep mereka tentang Natal. Kekesalan karena seseorang telah mengambil palungan itu serta merta sirna dari hati mereka. Semua panitia Natal memutuskan untuk merayakan Natal dirumah sang janda, bukan dalam kemewahan dan gemerlapnya lampu-lampu serta pernak-pernik Natal, tetapi dalam ketiadaan. Mereka akhirnya mengerti bahwa Natal sesungguhnya adalah bagaimana kita memaknai kelahiran Juruselamat dengan sebuah pengorbanan.

Dewasa ini, tidak sedikit gereja yang telah kehilangan "palungan" setiap kali merayakan Natal. Palungan disini berbicara tentang kehadiran Yesus yang dampaknya dapat dirasakan oleh orang-orang disekitar kita. Palungan yang hilang itu telah digantikan oleh rangkaian upacara agamawi yang membuat puluhan, ratusan atau bahkan ribuan mata terkagum-kagum. Rangkaian acara yang hanya memamerkan kebesaran organisasi, kehebatan pribadi dan daya tarik materi yang hanya mengundang pengagungan diri dan organisasi ini telah menyingkirkan palungan itu jauh-jauh dari perayaan Natal kita. Natal yang sakral telah menjadi sumber hiburan yang mendatangkan sukacita sesaat. Perselisihan, kebencian dan permusuhan muncul hanya karena mempersoalkan susunan acara dan warna serta model seragam panitia yang akan dikenakan. Sungguh-sungguh menyedihkan.

Kali ini jangan biarkan perayaan Natal kita kehilangan makna, melainkan temukanlah kembali palungan yang hilang selama ini. Lakukan pembaruan yang akan membuat semua orang benar-benar merasakan kehadiran Yesus didalam Natal kita. Natal bukan soal kemeriahan, makanan, kemewahan dan decak kagum orang, melainkan bagaimana kehadiran Yesus mengerjakan sebuah perubahan penting didalam hati setiap orang.

DOA:
Ampuni kami ya Tuhan Yesus yang seringkali kehilangan makna sesungguhnya tentang Natal yang kami rayakan. Baharuilah hati dan pikiran kami. Dalam Nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
KATA-KATA BIJAK:
Natal yang sesungguhnya menorehkan kesan yang mengubahkan hati dan bukan kesenangan sesaat.

Minggu, 19 Desember 2010

ANDA DAPAT MENGUBAH DUNIA

Banyak orang yang merasakan bahwa situasi disekelilingnya tidak nyaman, tidak sesuai dengan keinginannya, dan perlu diubah menjadi lebih baik. Mereka berharap dan bahkan kerap kali memaksa orang-orang lain disekitarnya untuk berubah sesuai keinginannya.
Banyak orang yang tidak sadar bahwa kunci untuk mengubah situasi itu ada pada dirinya sendiri, bukan pada orang lain. Saya teringat pada sebuah cerita yang pernah dua kali saya dengar sejak beberapa tahun yang lalu. Saya akan coba ceritakan kembali dalam tulisan saya agar dapat memberi inspirasi dan motivasi pada para pembaca artikel ini.
Seorang wanita yang telah lanjut usia tinggal di rumah seorang anak lelakinya. Sejak wanita ini tinggal di rumah tersebut sang menantu wanita merasa tidak nyaman. Dia merasa sangat terganggu dengan kehadiran sang ibu mertua. Seringkali terjadi pertengkaran hebat antara dirinya dengan sang ibu mertua. Sang ibu mertua merasa dirinya benar dan harus dihormati sebagai orang tua yang sudah memiliki banyak pengalaman. Sedangkan sang menantu merasa bahwa ibu mertuanya masih berpikir kolot, tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman sekarang.
“Mertua saya cerewet, suka ikut campur urusan rumah tangga anak-anaknya, biang protes, judes, dan juga sok ngatur, termasuk dalam hal mendidik anak-anak saya”, kata sang menantu.
“Sejak dia tinggal di sini, saya merasakan situasi rumah tangga saya menjadi seperti di neraka!”, tambahnya lagi. Memang, sempat terjadi juga beberapa pertengkaran besar dengan suaminya yang membela ibunya saat sang istri ingin agar sang mertua segera dipindahkan ke panti jompo.
Akhirnya dengan merasa begitu putus asa dan sangat membenci sang ibu mertua, sang menantu pergi menemui seorang sinshe (ahli pengobatan tradisional Cina) bernama Ling yang juga adalah sahabat karibnya. Dia berkeluhkesah kepada sahabatnya itu mengenai berbagai masalah yang dideritanya setelah sang ibu mertua tinggal di rumahnya.
“Sebagai sesama wanita, kamu pasti mengerti kan bagaimana perasaan sakit hatiku pada ibu mertuaku itu, Ling?”, katanya sebagai penutup ceritanya.
“Coba saja kalau ibu mertuaku itu cepat mati, rumah tanggaku akan kembali tentram dan bahagia kembali”, celetuknya.
“Kamu mau kalau ibu mertuamu cepat mati?”, tanya Ling.
“Sebagai sahabat saya bisa membantu. Saya akan membuat racun ampuh yang tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, dan akan membunuh secara perlahan tanpa jejak”, kata Ling.
“Oh, ya?”, terlintas pikiran jahat sang menantu.
“Tolong buatkan untuk ibu mertuaku ya, Ling! Kamu memang sahabat sejatiku!”, kata sang menantu sambil tertawa karena merasa mendapatkan solusi masalahnya.
“Tetapi ada syaratnya!”, kata Ling tegas.
“Sejak saat ini, kamu harus selalu berpura-pura baik kepada ibu mertuamu. Jangan sampai sekali pun bertengkar dengannya. Turuti saja apa pun keinginannya. Toh, hanya sementara dia hidup. Jangan membantah sekali pun dan kamu tersenyum saja setiap kali dia cerewet. Cuma sementara saja kok…”, pesan Ling.
“Hal ini dilakukan supaya tidak ada seorang pun yang akan curiga bahwa kamu yang telah meracuninya begitu dia mati. Kamu bersedia?”, tanya Ling.
“Baiklah. Apa pun akan saya lakukan, asalkan dia lenyap dari rumahku”, jawab sang menantu dengan cepat.
Sejak saat itu, sang menantu terlihat selalu bersikap sangat baik kepada sang ibu mertua. Setiap hari dia selalu memasakkan makanan kesukaan sang ibu mertua. Tentunya dengan tak lupa menyertakan campuran racun buatan sahabatnya ke dalam masakan tersebut.
Tidak pernah lagi terdengar pertengkaran di rumah itu karena sikap sang menantu terlihat berubah menjadi sangat baik. Dia tidak pernah membantah. Dia selalu memperhatikan keperluan sang ibu mertua dan selalu tersenyum menanggapi protes apa pun yang dilontarkan sang ibu mertua.
“Hanya sementara saja! Saya harus bisa menahan perasaan sakit hati saya supaya rencana berhasil”, kata sang menantu dalam hati setiap kali merasa sakit hati.
Setelah berminggu-minggu kemudian…
Melihat menantunya berubah menjadi sangat baik kepadanya, sang ibu mertua merasa malu sendiri dalam hati. Akhirnya ia berusaha keras untuk berubah menjadi mertua yang sangat baik bagi menantunya. Ia tidak pernah lagi ikut campur urusan rumah tangga menantunya, tidak lagi cerewet, dan tidak pernah lagi berkata-kata pedas. Kata-katanya berubah menjadi lembut dan selalu tersenyum kepada menantunya. Kepada tiap orang yang ditemuinya dia selalu bercerita dengan bangga bahwa menantunya adalah menantu teladan yang diidam-idamkan oleh semua mertua di dunia.
Hubungan sang menantu dan sang ibu mertua menjadi sangat harmonis Suasana di keluarga tersebut terlihat sangat berbahagia dengan kehadiran sang ibu mertua. Mereka sering berbincang, bercanda dan tertawa bersama. Hingga suatu saat sang ibu mertua mengeluh pusing-pusing karena masuk angin.
Sesaat sang menantu tersadar, “Bagaimana kalau sekarang tiba-tiba sang ibu mertua meninggal karena racun yang dahulu pernah dimakannya tiba-tiba bereaksi?”
Seketika wajah sang menantu menjadi pucat pasi. Dia tergopoh-gopoh pergi ke rumah sinshe Ling sahabatnya.
“Ling..! Ling…!”, teriaknya sambil menggedor-gedor pintu, pintu rumah sahabatnya.
“Tolong! Cepat buatkan penawar racunnya! Jangan sampai terlambat…”, pintanya dengan memelas dan berurai air mata.
“Apanya yang terlambat?”, tanya Ling setelah membukakan pintu.
“Ibu mertua saya…. racunnya bereaksi”, jawabnya dengan lemas.
“Bukannya kamu mau ibu mertuamu cepat mati?”, tanya Ling.
“Ya…Itu waktu dahulu! Sekarang saya mau dia selalu sehat dan saya tidak mau dia sampai meninggalkan kami! Saya akan merasa sangat kehilangan seorang ibu yang baik, Ling!”, jawabnya dengan malu-malu.
“Oh…begitu…”, gumam Ling sambil tersenyum.
“Tenang saja. Racun yang kuberikan itu vitamin dan obat penguat stamina kok! Mertuamu tidak akan meninggal karena racun itu. Nanti saya buatkan lagi supaya stamina mertuamu cepat pulih kembali”, kata Ling.
Sang menantu seketika termenung, “Pantas saja, dahulu setiap kali saya berikan racun itu dia semakin bertambah sehat dan kuat dari hari ke hari. Saya pikir itu adalah reaksi sementara racun tersebut sebelum mematikan.”
Lalu dia tertawa sendiri.
“Terima kasih ya, Ling! Kamu memang sahabat terbaik”, katanya sambil memeluk sahabatnya itu.
Dari cerita tersebut dapat terlihat kebenaran pepatah yang sering saya dengar,”Kalau anda ingin mengubah dunia, ubahlah diri anda sendiri!”. Dengan mengubah diri sendiri menjadi lebih baik, kita dapat mengubah orang di sekitar kita menjadi lebih baik. Dan jika tiap orang di sekitar kita berubah menjadi lebih baik maka akan mengubah lebih banyak orang lagi disekitarnya menjadi lebih baik. Pada akhirnya, efek berantai ini akan mengubah situasi dunia menjadi lebih baik lagi dan menyenangkan.
Bravo! Semua ini dimulai dari diri anda… dan lingkungan sekitar anda.. yang dapat mengubah situasi dunia ini menjadi lebih baik lagi dan menyenangkan!

< Victor Asih >

KENAPA MUDAH PUTUS ASA

ibrani 12:5-6


Putus asa terjadi ketika seseorang merasa tidak ada jalan keluar.Bentuknya adalah ia menjadi apatis,pasif,tidak melakukan apa-apa atau hanya berdiam diri.itu adalah bentuk putus asa tingkat rendah,sedangkan tingkat tertinggi ketika ia ingin bunuh diri.
 Persolan terbesar bukanlah,sakit penyakit,kebuthan ekonomi,keluarga berantakan,suami tidak berubah,istri tidak berubah,tapi persoalan terbesar ialah ketika kita putus asa.

penyebabnya:
1.Komunitas yang negatif
   kita di kelilingi orang-orang yang memiliki mental dan nilai berbeda.kalau kita tidak memilih komunitas yang baik,kita akan terjebak dalam komunitas yang negatif,yang pembicaraannya berkisar tentang kegagalan,mimpi tanpa pelaksanaan,pencurian,megeluh,pencurian,pembunuhan.Hal itulah yang menyebabkan sesorang menjadi takut,ragu,dan putus asa.Penyebab yang paling bisa kita antisipasi adalh dengan siapa kita berteman dan bagimana lingkunga kita.
2.Kurang mental pemenang.
  Orang sukses bukanlah orang yang tidak pernah mengalami kegagalan,tapi ia mampu melihat kegagalan sebagai ibu keberhasilan.mental pemenang dan daya juang harus di latih dan di kembangkan.
3. Tidak mengetahui potensi.
    seorang yang tidak mengetahui potensi merasa diri tidak mampu,tidak bisa dan tidak mau 
    berusaha(malas).indikasinya kita sering berkata "kamu aja,jangan aku

Tips dan solusi :

1. Pilihlah komunitas yang baik.
    keluar dari komunitas yang kurang baik dan carilah lingkungan yang baik,yaitu yang memiliki      perkataan yang positif dan suasana positif serta membangun.Kita cenderung tertular dari lingkungan pergaulan,jika positiif maka kitapu akan menjadi positif.
2.Berusaha menemukan potensi diri
   Ada bidang -bidang tertentu yang menjadi keahlian atau talenta kita,misalnya kemampuan komunikasi,membangu relasi,bermain musik,atau kreatifitas tinggi akan membuat kita percaya diri dan tidak mudah putus asa.
3.Melatih mental pemenang
   jangan berkat tidak bisa sebelum mencoba,jangan pernah berkata ini pekerjaan orang lain bukan tanggung jawab saya..

Kata-kata bijak :
untuk menyerah adalah mudah,tapi untuk menjadi pemenang akan membawa keuntungan besar dalam hidup ini.Jangan menyerah,karena kita tahu,kita mempunyai banyak potensi.Temukan potensi Anda dan pilih kominitas yang baik.

Kamis, 16 Desember 2010

TIPE KRISTEN MANAKAH ENGKAU?

 TIPE KRISTEN MANAKAH ANDA?
Mat 4:14-20

Tipe yang pertama adalah orang Kristen yang tidak punya keberanian atau inisiatif untuk memulai dan melakukan sesuatu. Mereka selalu memiliki alasan. Akibatnya firman Tuhan tidak bisa bekerja. Benih firman Tuhan di hati mereka dicuri sebelum memiliki kesempatan untuk berakar. Orang-orang seperti ini perlu hidup dengan penguasaan diri. Mereka harus mempergunakan kesempatan yang ada dan bukannya mengabaikannya.
Ayat 16-17: Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
Tipe yang kedua adalah mereka yang mempunyai tanah hati yang keras. Akibatnya benih firman yang mulai bertumbuh tidak bisa berakar sampai ke dalam. Ini adalah orang-orang yang sudah memutuskan dalam pikiran mereka bahwa sesuatu tidak bisa dilakukan. Mereka lebih memilih kenyamanan daripada kesuksesan. Sebenarnya mereka memiliki potensi untuk sukses, tetapi tidak menerapkan penguasaan diri yang cukup untuk mencapainya.
Ayat 18-19: Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuk menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Tipe yang ketiga adalah orang Kristen yang tanah hatinya bersemak duri. Ada tiga hal yang menghimpit dan mencekik benih firman sehingga tidak bisa tumbuh:
1. Kekuatiran dunia: gangguan-gangguan atau pengalih perhatian yang membuat mereka tidak bisa fokus pada kehendak Tuhan. Misalnya dalam hal keuangan, bukannya membawa persepuluhan dan persembahan ke dalam rumah Tuhan, mereka menghabiskan uang itu untuk membelanjakan benda-benda yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
2. Tipu daya kekayaan: berbuat curang dalam hal kekayaan dengan berpura-pura kaya padahal sebenarnya tidak demikian. Contohnya menampilkan diri sebagai orang kaya, hidup di atas kemampuan dengan membeli barang-barang secara kredit.
3. Keinginan akan hal-hal yang lain: misalnya menginginkan hal-hal materi. Ini tidak berarti Anda tidak boleh menginginkan hal-hal materi sama sekali. Masalahnya terletak di mengapa kita menginginkan hal-hal tersebut.
Dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. –Mazmur 37:4
Dengan kata lain, bersukalah di dalam firman, barulah kemudian Tuhan akan memberikan keinginan hati Anda. Keinginan-keinginan yang lain mengindikasikan bahwa Anda tidak bersuka di dalam Tuhan. Ini posisi yang sangat berbahaya bagi orang percaya. Implikasinya sama dengan tipu daya kekayaan.
Desire (keinginan yang mendalam / kerinduan) memiliki kuasa yang sangat dahsyat. Kalau Anda sudah memutuskan dan menetapkan suatu keinginan di dalam hati Anda, hanya tinggal tunggu waktu saja Anda akan memilikinya. Anda akan terus berpikir tentangnya serta mengkalkulasi bagaimana memperolehnya. Segala energi, waktu, sumber-sumber Anda dikerahkan untuk mencapai keinginan Anda.
Keinginan akan hal-hal yang lain membuat firman Tuhan tidak bisa berbuah, karena ini akan menjauhkan Anda dari bersuka di dalam Tuhan. Anda menjadi fokus pada hal-hal yang sebenarnya Anda tidak butuhkan. Ini termasuk gaya hidup konsumerisme yang ditawarkan oleh penggunaan kartu kredit. Jika tidak digunakan sebagaimana semestinya, kartu kredit dapat menjerumuskan Anda ke dalam hutang dan hutang membuat Anda tidak produktif bagi kerajaan Tuhan.
Ayat 20: Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.
Tipe orang Kristen yang terakhir adalah mereka yang mempelajari dan mempraktekkan penguasaan diri. Mereka berkata ‘tidak’ kepada hasrat dan godaan sesaat. Mereka belajar menanti sebelum memuaskan keinginan hati mereka. Mereka memberi persepuluhan dan persembahan, serta menginvestasikan uang mereka di lahan yang subur sehingga Tuhan dapat melipatgandakannya. Hasilnya mereka mendapatkan buah tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, seratus kali lipat.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. – Matius 6:21
Tempat di mana Anda menaruh kekayaan Anda adalah tempat di mana hati Anda berada. Apa yang Anda lihat sebagai milik Anda yang berharga, di situlah hati dan harta Anda. Oleh karena itu, arahkan hati Anda pada kerajaan Allah. Tempatkan diri Anda pada posisi di mana Tuhan bisa memberkati dan melipatgandakan kekayaan Anda demi Kerajaan-Nya di bumi. Kembangkan buah-buah Roh khususnya penguasaan diri sehingga berkat Tuhan yang luar biasa dicurahkan kepada Anda.
Jornal:
1.Apakah yang dapat pelajari dari firman Allah hari ini
2.tipe manakah saya saat ini
3.berdoa dan ambil keputusan untuk mendengar firman dan melakukan.







BERSUKACITA DI TENGAH PENDERITAAN


  BERSUKACITA DI TENGAH PENDERITAAN
Baca dan hafalkan 1 tes 5:17


Ada seorang ibu yang sangat takut akan Tuhan. Ibu ini sangat mengasihi Tuhan. Ibu ini mengalami banyak ujian dari Tuhan. Baru satu tahun, ibu ini ditinggal pergi oleh suami tercinta karena kanker paru. Setelah itu, anak kedua dari ibu ini divonis dokter menderita kanker darah dan membutuhkan pencangkokan sumsum tulang belakang. Masalah anaknya belum selesai datang pula masalah baru dimana sang ibu menderita kanker usus. Singkatnya, banyak masalah yang dihadapi oleh ibu ini.

Di tengah banyak permasalahan yang dihadapi sang ibu, ada satu hal yang patut dicontoh dari sang ibu ini. Ibu ini tidak pernah terlihat sedih atau menderita dan bahkan tidak pernah sekalipun menyalahkan Tuhan.


Suatu pagi, ketika sang ibu sedang berbelanja ke pasar, ada satu ibu-ibu yang heran dan memberanikan diri untuk bertanya apakah rahasianya yang membuat sang ibu tersenyum dan tidak pernah mengeluh dan selalu bersukacita.


Sang ibu menjawab katanya " Memang masalah yang saya hadapi sangat berat akan tetapi itu tidak bisa membuat saya putus asa apalagi bersedih dan menyesali permasalahan itu. Salah satu hal yang membuat saya tidak bisa bersedih pada masalah yang menimpa saya adalah saya melihat rencana Tuhan yang indah di balik permasalahan itu, saya TIDAK melihat masalah itu tapi saya melihat tangan TUHAN yang menopang saya ketika masalah itu datang sehingga saya kuat dan dapat bersukacita di tengah penderitaan.


Dalam kehidupan ini, setiap manusia yang hidup di dunia ini tidak ada satu orangpun yang tidak akan tidak menghadapi masalah, kecuali orang yang sudah meninggal. Namun, saat ini bagaimana kita dapat bersukacita di tengah penderitaan seperti dihimbau dalam surat Paulus dalam Filipi 4:4 dan I Tesalonika 5: 17?


Sebelum menjawab hal ini, saya mau memaparkan bahwa tidak mudah untuk bersukacita di tengah penderitaan. Bersukacita disini bukan berarti tertawa terbahak-bahak, tidak menangis pada waktu masalah datang. Bersukacita disini dilihat dari kata bahasa Inggrisnya adalah JOY bukan Happy. Ada perbedaan antara JOY dan Happy. JOY adalah satu keadaan dimana seseorang masih bisa berbahagia dan bersukacita dalam menghadapi masalah bukan bersukacita pada saat tidak ada masalah/ saat mendapatkan hadiah atau keberhasilan. Dalam segala keadaan sakit atau sehat, gembira atau sedih, sukses atau gagal, bisa bersukacita dalam Tuhan. Sedangkan Happy adalah satu keadaan dimana seseorang merasa bahagia dalam saat-saat bahagia tertentu misalnya saat ultah mendapat hadiah, saat berhasil, atau naik pangkat dan lainnya.


Pada waktu itu yang mendasari kondisi jemaat Filipi adalah Jemaat Filipi memiliki banyak masalah dan mengalami penganiayaan namun Paulus menghimbau supaya jemaat di Filipi bisa bangkit dari kesedihan bukan terus menerus hidup dalam kesedihan atau berlarut-larut dalam duka. Saat ini, apakah permasalahan kita? Mungkin dari antara kita ada yang mengalami masalah ekonomi, penyakit, pekerjaan, dll akan tetapi janganlah terus bersedih. Bangkitlah dan belajarlah untuk berani maju, belajarlah seperti jemaat Filipi yang bisa bersukacita senantiasa dalam Tuhan. Kita akan dapat bersukacita dalam Tuhan apabila kita memandang pada Tuhan dan menyerahkan pergumulan kita di hadapan Tuhan. Karena itu, saya dan kita semua belajarlah untuk bersukacita di tengah penderitaan. Pandang Tuhan dan bukan pandang masalah.
                                                                                                            
Journal:
1.berkat apa yang saya peroleh dari renungan ini?
2.apa yang membuat Anda sulit bersukacita
3.berdoa dan Ambil keputusan untuk mentaati firman Tuhan hari ini




Rabu, 15 Desember 2010

JANGAN PERNAH MENYERAH

JANGAN PERNAH MENYERAH
Baca dan hafalkan 1 kor 10:13
Disuatu pagi yang indah, terlihat sekelompok burung elang yang beterbangan diatas sebuah sungai yang melintasi hutan disuatu perdesaan. Tampak mereka sedang mencari ikan-ikan kecil untuk mengisi perut mereka yang kosong.

Dengan sigap satu persatu dari mereka menukik dan menangkap ikan-ikan kecil yang terlihat di permukaan sungai dan membawanya ke sarang mereka, yang terletak diatas pohon ditepi sungai tersebut. Lama kelamaan sarang mereka yang terbuat dari jerami, telah penuh dengan ikan-ikan kecil yang berlompat-lompat untuk menyelamatkan diri.

Setelah melompat-lompat sekian lama, muncul keputusasaan dari ikan-ikan kecil tersebut, karena tidak mampu melewati sarang sang elang yang telah memenjarakan mereka.
"Kita akan segera mati, dan menjadi santapan elang tersebut, tak ada gunanya kita berlompat-lompat teman-teman" Seru seekor ikan kecil yang keliatan kehabisan nafas
"Benar...matilah kita....tak mungkin kita bisa selamat lagi" Seru yang lain

Lama kelamaan ikan-ikan kecil tersebut, terlihat tidak melompat lagi dan sebagian dari mereka mati karena lemas dan kehabisan nafas. Mereka tidak berusaha lagi untuk keluar dari sarang burung elang tersebut, dan pasrah pada nasib buruk yang menimpa mereka. Padahal mereka sebenarnya menyadari bahwa dibawah sarang burung yang hanya terbuat dari jerami tersebut, terlintas sungai yang begitu luas yang merupakan tempat tinggal mereka

Hanya terlihat seekor ikan kecil yang tetap berlompat-lompat untuk melewati sarang burung elang tersebut, terlihat tubuhnya yang semakin lemas karena kehabisan nafas namun tekadnya yang keras, membuatnya terus melompat-lompat. Ikan-ikan kecil yang lain hanya bisa melihatnya dan menasehatinya untuk pasrah dengan nasib.

Namun si ikan kecil terus melompat, pantang menyerah dan dengan sekuat tenaga dia pun melompat tinggi dan dia berhasil melewati sarang burung elang yang terbuat dari jerami dan jatuh menuju sungai yang luas....dan jadilah dia sebagai pemenang.

~Kadang hidup kita penuh dengan cobaan, rintangan, halangan, dan masalah yang selalu menghadangi kita, seakan-akan memaksa kita untuk menyerah. Namun sebagai seorang yang bijak, kita tidak boleh begitu saja menyerah pada nasib. Teruslah mencoba, karena sebenarnya kesuksesan selalu berada didepan kegagalan kita, hanya tekad dan sikap pantang menyerahlah yang dapat memberikan jalan bagi kita untuk mencapai kesuksesan sejati.

Journal
1.apakah saat ini saya sedang putus asa?
2.Maukah Anda bangkit dari keputusasaan?

Selasa, 14 Desember 2010

TUHAN SEGALANYA

Tuhan Segalanya Bacaan hari ini: Mazmur 124
Ayat mas hari ini: Mazmur 124:8
 

“Semasa penderitaan melanda, kita akan mendapat pengalaman termanis tentang kasih Allah,” demikian kata John Bunyan. Nasihat yang benar, walau tak mudah dijalani dengan sabar. Kerap terjadi, masalah yang datang di hidup ini membuat kita terpuruk. Masalah itu tampak begitu besar hingga menutupi pandangan kita dari segala sesuatu yang lain. Menjadi “segalanya” bagi kita. Hingga hidup menjadi tampak begitu berat dan nyaris membuat putus asa.
Saya pernah merasa sangat susah karena suatu masalah yang menimpa. Masalah itu menyelubungi mata hati saya, hingga sukacita dan damai sejahtera saya terenggut. Sampai kemudian sebuah teguran membuka mata rohani saya, bahwa Tuhan-lah segalanya dalam hidup ini. Bukan masalah saya yang layak menjadi segalanya di hidup saya. Hanya Tuhan-lah yang layak menjadi segalanya bagi saya. Segala sesuatu di luar itu, masing-masing sesungguhnya adalah “sebagian” saja dari hidup ini. Dan, jika Tuhan yang menjadi segalanya di hidup kita, maka pasti masih ada kekuatan yang cukup untuk mengatasinya.
Hidup selalu menyimpan banyak cerita. Dan, tak pernah berhenti merangkai peristiwa menyenangkan dan peristiwa menyedihkan secara bergantian. Kiranya kita berpihak kepada-Nya saja (ayat 1,2), serta memohon kekuatan untuk mampu menghadapi segala hal yang akan terjadi. Jadikan Dia segala-galanya di hidup kita, jangan izinkan satu masalah pun menjadi segalanya bagi kita. Sebab, hanya ketika Dia menjadi Tuhan yang mengendalikan segalanya, kita dimampukan untuk menang atas segala masalah yang akan datang!
JANGAN BIARKAN DIRI KITA BERPIHAK PADA MASALAH
SEBAB KEMENANGAN TERSEDIA KETIKA KITA BERPIHAK PADA ALLAH

MENIKMATI PROSES

Yakobus 1:2-3
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 119:1-88; 1 Yohanes 3; Yehezkiel 42-43
Kita saat ini hidup dalam sebuah budaya instant. Mulai dari makanan hingga keberhasilan atau kesuksesan, kita inginkan yang instant, itu sebabnya tayangan-tayangan pencarian bakat banyak diminati.
Namun Allah tidak bekerja dengan cara instant ini. Dia membuat kita mencapai keberhasilan dengan menjalani proses. Tuhan ingin kita memiliki kesabaran dan stabilitas dalam diri kita sehingga kita “menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.” (Yakobus 1:4).
F.B Mayer seorang pendeta Babtis asal Inggris pernah memberikan sebuah ilustrasi tentang proses yang menghasilkan kualitas ini seperti berikut: Sepotong besi seharga $2.50, kalau di tempa menjadi tapal kuda akan menjadi seharga $5. Jika ditempa menjadi jarum, harganya naik menjadi $175. Kalau ditempa dan dibentuk menjadi pisau silat harganya akan berlipatganda menjadi $1.625. Kalau dibentuk menjadi jarum penunjuk arloji, harganya melonjak lagi menjadi $125.000.
Setiap tempaan dan pembentukan terhadap besi tersebut akan meningkatkan nilai jualnya. Lebih banyak di tempa, dipukul, dibakar, maka nilainya semakin tinggi. Demikian juga dengan manusia. Jika Anda mengalami banyak pembentukan, tempan,  dan ujian, maka karakter mulia yang ada di dalam diri Anda semakin terbentuk.
Ingatlah bahwa Anda tidak perlu menjalani kehidupan ini dengan tergesa-gesa, nikmatilah prosesnya dan “Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,”
Jornal:1 proses apa yang sedang saya jalani saat ini
             2.Maukah Anda menikmati proses ini?
.3 berdoa dan ambil keputusan untuk tetap bersyukur atas proses yang Tuhan ijnkan bagi Anda.

Senin, 13 Desember 2010

KUNCI MUJIZAT


 KUNCI MUJIZAT: TAAT DAN MAU BERUBAH
Baca luk 5:6
Suatu ketika Tuhan Yesus berada di tepi danau Genesaret dan mengajar orang banyak tentang firman, termasuk di antaranya para nelayan yang telah turun dari laut. Lalu Tuhan Yesus naik ke dalam salah satu perahu milik Simon Petrus. Yesus memerintahkan Petrus untuk bertolak ke tempat dalam, menebarkan jala dan menangkap ikan di situ, padahal hari sudah siang dan Petrus sedang berkemas-kemas hendak pulang, sebab sudah semalaman dia melaut dan tidak beroleh apa-apa.
Siang hari bukanlah saat yang biasa bagi nelayan untuk menangkap ikan. Perihal menangkap ikan Petrus adalah ahlinya karena dia seorang nelayan yang sangat berpengalaman, di mana sebagian besar hidupnya ia habiskan di laut. Meskipun demikian Petrus melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dan akhirnya mujizat terjadi: hasil tangkapannya sangat banyak, jala sampai terkoyak dan perahunya hampir tenggelam. Secara logika Petrus punya alasan menolak perintah Tuhan Yesus, tetapi dia tetap taat dan berani mengambil resiko meninggalkan kenyamanannya dan melakukan sesuatu yang tidak biasa. Petrus melakukan tindakan iman; dia mengabaikan semua pengalaman dan juga kemampuan yang selama ini ia andalkan. Sekalipun perintah Tuhan Yesus itu tidak masuk akal, dia mentaatinya! Bila Petrus tidak mau melangkah dan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, Petrus tidak akan pernah melihat mujizat itu ,bila kita tetap tinggal dalam kenyamanan dan tidak mau ‘bayar harga’ untuk berubah, kita pun tidak akan pernah melihat perkara-perkara besar dari Tuhan; kehidupan kekristenan kita tetap biasa-biasa saja, tidak luar biasa, Tuhan berkata, “Bertolaklah ke tempat yang dalam...” (ayat 4). Melangkah ke tempat yang dalam berarti membuat perubahan, melakukän sesuatu yang tidak biasa. Perubahan memang menyakitkan daging kita, kita lebih suka melakukan sesuatu yang menyenangkan daging. Camkan ini: adalah mustahil mengharapkan hasil yang berbeda bila kita terus-menerus melakukan hal yang sama! Oleh karena itu milikilah keberanian untuk melakukan perubahan hidup.Ingin menikmati mujizat dan berkat-berkat Tuhan? Berubahlah dan miliki hati yang taat!

Journal;
1.Di bidang manakah saya merasa nyaman dan tidak mau di ubah padahal perintah Tuhan Anda harus berubah…………………………………….

2.Mauakah Anda meninggalkan kenyamanan itu dan bertindak.ingat saat kita taat kita pasti mengalami mujizat.
3.berdoa dan ambil keputusan untuk taat dan mau berubah





Minggu, 12 Desember 2010

KISAH DI MALAM NATAL

Lukas 2:14 - "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Efesus 2:17-18 - Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.

Pada tahun 1914 ada sebuah kisah menarik yang terjadi di malam Natal. Saat itu terjadi peperangan antara Inggris, Jerman dan Perancis. Di malam Natal seperti itu, pastilah para prajurit ingin berada di rumah, berkumpul dengan keluarga, menyiapkan kado-kado, bernyanyi dan menikmati sukacita serta hidangan yang enak. Tapi kali ini mereka berada jauh dari rumah, jauh dari keluarga dan orang-orang yang dicintai. Salju yang turun menambah dinginnya udara malam dan dinginnya hati mereka. Perut lapar, pakaian yang basah, dinginnya udara dan tempat tinggal yang becek serta ketidaknyamanan suasana perang merupakan satu harmoni yang semakin menghilangkan semangat untuk mengangkat senjata. Ada satu kerinduan untuk duduk bersama keluarga didepan perapian sambil mengunyah kue-kue yang lezat.
Seorang prajurit yang tertembak merintih menahan sakit, sementara yang lain menggigil kedinginan. Pimpinan mereka pun malam itu tidak seperti biasanya. Ia kelihatan sangat bersedih, menangis teringat akan anak dan isterinya. Entah kapan mereka akan pulang dan berada ditengah orang-orang yang mereka kasihi. Mereka semua diam membisu selama beberapa jam, tetapi tiba-tiba nampak cahaya kecil yang bergerak-gerak dari arah pasukan Jerman. Ternyata ada prajurit Jerman yang membuat pohon Natal kecil dan mengangkatnya keatas agar kelihatan. Ia melakukan itu sambil mengalunkan lagu "Stille Nacht, Heilige Nacht" atau lagu "Malam Kudus". Alunan lembut lagu itu membuat hati para prajurit pilu karena mereka teringat suasana Natal ditengah-tengah keluarga. Prajurit Jerman yang menyanyikan lagu itu ternyata adalah seorang penyanyi tenor opera terkenal sebelum dikirim ke medan perang. Sambil menyanyi, prajurit itu berdiri dari tempat persembunyiannnya sehingga musuh dapat melihatnya. Ia ingin menyampaikan makna Natal yang sesungguhnya, yaitu berbagi kasih dan damai. Prajurit tersebut bersedia mengorbankan nyawanya, ia bersedia ditembak oleh musuh karena mereka pasti bisa melihatnya dengan jelas. Tetapi, apakah yang terjadi?
Satu per satu dari masing-masing pasukan keluar dari persembunyian dan ikut menyanyi. Mereka berkumpul bersama dan air mata tidak tertahankan. Seorang prajurit Inggris musuh bebuyutan Jerman malah mengiringi nyanyian tersebut dengan sebuah alat musik tiup yang dibawanya. Tidak ada lagi lawan, tidak ada peperangan, tidak ada benci, yang ada hanya kedamaian didalam kebersamaan. Mereka semua bersama-sama menyanyi dalam bahasa mereka masing-masing, dilanjutkan lagi dengan lagu "Hai Mari Berhimpun". Mereka yang tadinya adalah musuh yang berusaha saling membunuh, kini merasakan aliran damai Natal. Mereka bersama-sama menyembah dan bersyukur atas kelahiran Juruselamat.
Saat ini, jika masih ada luka, kekecewaan, dan kebencian terhadap seseorang, biarkan kuasa Yesus Sang Juruselamat menyembuhkan serta menggantinya dengan damaiNya!

DOA: Ya Tuhan Yesus, pulihkanlah hatiku dari segala luka, kekecewaan dan kebencian. Penuhilah hatiku dengan damaiMu dan jadikan aku baru. Dalam Nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Kata-kata bijak: Kelahiran Yesus mengubah kebencian menjadi kasih!

KUASA PERKATAAN


 KUASA PERKATAAN menciptakan atmosfir surga
Baca dan ucapkan mat 6:10


Ada tanggungjawab dari semua kita yang diberikan tanggungjawab.Dalam Mat.6:10 bahwa setiap duta Kerajaan Sorga diutus ke bumi ini untuk melakukan kehendak Bapa terjadi di muka bumi ini.Sehingga setiap orang yang berhubungan dengan kita maka mereka harus bisa mengenali bahwa kita adalah wakil Kerajaan Sorga.Kita harus bertanggungjawab dengan apa yang sudah Tuhan berikan dalam kehidupan kita.
Kita harus bertanggungjawab dengan perkataan kita,mulai sekarang kita gunakan otoritas perkataan yang sudah Tuhan berikan kuasanya didalam kita setiap anakNya sehingga Mat.6:10 terpenuhi dalam kita.Bagaimana kita menggunakan ‘kuasa perkataan’ untuk mendeklarasikan kehendak Bapa?Adalah seperti dalam Kej.1:1 yaitu ketika Tuhan Allah mendeklarasikan FirmanNya maka apa yang diFirmankanNya terjadi.atsmosir kerajaan Allah akan terjadi dalam hubungan keluarga,dalam gereja.dalam pekerjaan.sehingga orang dunia melihat Krisus dalam Hidup kta dari perkataan kita sehari-hari.
Demikian juga dalam kehidupan kita apapun situasi yang kita hadapi,mari kita mulai memperkatakan prinsip Firman Tuhan dalam doa kita sebagai pedang Roh.Cari prinsip Firman Tuhan,perkatakan (deklarasikan) dalam doa kita dan imani maka hal itu akan terjadi dalam kehidupan kita karena Tuhan akan membela FirmanNya.

Journal:
1.apakh saya sudah menjadi duta kerajaan sorga di keluarga,gereja,teman,tempat kerja Dengan perkataan saya

Sabtu, 11 Desember 2010

kualitas kehidupan

Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang
yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa
membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya
tidak merasa minder.

Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain.
Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

KUALITAS KEHIDUPAN

Kolose 1:23
Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 150; Wahyu 6; Ester 3-4

Seorang pemain biola yang diakui oleh dunia internasional, percaya bahwa fokus dan latihan dengan disiplin adalah kunci kualitas penampilannya. Sekalipun dalam padatnya jadwal bermain untuk 90 konser per tahun, dirinya masih sempat latihan rata-rata 5 sampai 6 jam perharinya. Jane Ammeson, dalam majalah NWA WorldTraveler menuliskan pernyataan Midori sebagai berikut: “Saya latihan untuk pekerjaan saya dan saya latihan setiap hari...”

Prinsip yang sama juga seharusnya kita terapkan pada iman kita. Paulus menulis kepada Timotius, “Usahakanlah supaya dirimu layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” (2 Timotius 2:15). Kata “usahakanlah” menyiratkan sebuah upaya yang konstan dan disiplin. Hal ini menuntut Anda untuk membangun disiplin dalam semua bidang kehidupan Anda dalam membangun hubungan dengan Tuhan.

Sama seperti seorang musisi yang mengejar kesempurnaan dalam permainan musik mereka, kita seharusnya melakukan hal yang sama dalam melayani Tuhan, mengusahakan agar diri kita layak di hadapan Tuhan, dan memperlengkapi diri dengan mengasah kemampuan yang kita miliki. Hal ini menuntuk waktu dan juga kerja keras, contohnya jika musisi berlatih dengan alat musiknya selama berjam-jam, maka seharusnya kita juga memiliki waktu untuk bersama Tuhan, merenungkan firman-Nya dan menyembah Dia. Seberapa disiplinkah kita dalam mempelajari firman Tuhan, berdoa dan mendengar suara Tuhan?

Kualitas selalu berhubungan dengan ketekunan dan disiplin. Tidak ada sesuatu yang berkualitas di hasilkan dengan cara instant.

Jumat, 10 Desember 2010

NILAI PENGORBANAN

Filipi 2:30
Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayaacaan Alkitab Setahunanmu kepadaku.

Pada tanggal 4 Desember 2006, seorang prajurit berumur 16 tahun melihat sebuah granat dilemparkan ke atas dan jatuh ke dalam mobil perang yang diawakinya bersama 4 orang temannya. Dia berada di atas kendaraan memegang senapan mesin dan masih memiliki waktu untuk melompat keluar untuk menyelamatkan diri. Namun sebaliknya, ia melompat ke dalam tepat di atas granat. Sebuah tindakan pengorbanan demi menyelamatkan empat rekan prajurit lainnya.

Tindakan pengorbanan yang tidak terjelaskan ini membuat kita mengerti mengapa Alkitab bahwa kasih jenis ini lebih berharga daripada kepandaian atau iman (1 Korintus 13:1-3).

Kasih seperti ini sulit ditemukan – membuat Rasul Paulus mengeluh bahwa lebih banyak orang peduli pada dirinya sendiri dari pada kepada Kristus (Filipi 2: 21). Itu sebabnya Paulus juga sangat bersyukur atas keberadaan Epafroditus, seorang rekan sekerja dalam ladang Allah yang rela berkorban bahkan tidak memperdulikan hidupnya untuk melayani orang lain (ayat 30).

Jika kita tidak pernah menempatkan diri kita dalam posisi orang lain, mari kita teladani Epafroditus. Dia telah menunjukkan langkah pertama dengan teladan hidupnya. Kasih yang rela berkorban seperti ini bukanlah sesuatu yang normal atau alami, dan tidak juga berasal dari diri kita sendiri. Hal ini lahir dari Roh Kudus, yang memberikan kita keinginan dna kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, sebuah belas kasihan dari Tuhan.

Pengorbanan adalah sinonim dari kata kasih, jika Anda berkata mengasihi tanpa pernah berkorban bagi orang tersebut, maka Anda sedang membual.

Kamis, 09 Desember 2010

PERTAHANKAN MEDALI ANDA

1 Timotius 6:10
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Tahun lalu, pemenang medali emas lari 1500 meter di Olimpiade dari Bahrain, Rashid Ramsi dicopot medalinya karena melakukan doping. Ramzi belajar dengan cara keras bahwa dia tidak bisa melakukan kecurangan dan tetap menang. 
, konsep inilah yang Paulus tulis kepada jemaat di Korintus. Ketakutan terbesar Paulus adalah Tuhan akan mengeluarkan dia dari pertandingan sorgawi yang telah Tuhan tetapkan baginya ketika ia berkata seperti ini, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:10). Dan tahukah Anda, apa yang bisa membuat kita di diskualifikasi dari pertandingan tersebut? Dosa.

Dosa membuat kita tidak dapat efektif dalam pertandingan iman kita. Dosa adalah seperti beban berat yang membuat Anda sulit untuk berlari meraih janji-janji Allah. Untuk itu kita harus melakukan pertobatan yang terus menerus setiap harinya, seperti membuang sampah dalam kehidupan ini. Jangan biarkan dosa mengotori kehidupan Anda dan membuat Anda gagal dalam meraih janji Tuhan.

Pertandingan iman Anda masih panjang, jangan biarkan dosa membuat Anda tersandung dan kehilangan janji-janji Allah.

Rabu, 08 Desember 2010

BERKATNYA ATAU PRIBADINYA

Seorang ayah setiap pulang dari luar kota , atau berpergian dari jauh, sering membawakan hadiah berupa mainan kepada anaknya yang masih kecil. Dia ingin melalui pemberian tersebut, anaknya akan dekat dengannya. Itulah cara yang paling sederhana dilakukannya untuk melepas kangen. Namun, ada waktunya ia cukup sedih ketika mainan yang ia berikan tersebut justru menjauhkan ia dari anaknya. Ternyata anaknya sekarang justru lebih asyik dengan mainan yang dia berikan, daripada dengan dia yang memberikan mainan tersebut.

Terkadang itu juga merupakan gambaran kita dengan Tuhan. Begitu sering Tuhan memberkati kita dan memberikan yang terbaik kepada kita dengan tujuan agar kita dekat dengan DIA. Nyatanya yang terjadi tidak seperti itu, kita sekarang lebih asyik dengan berkat yang DIA berikan sehingga kita hampir-hampir tidak memiliki waktu untuk Sang Pemberi berkat. Jika kita yang adalah bapa di dunia saja pasti kecewa melihat reaksi anak kita yang seperti itu, demikian juga hati Bapa ketika melihat berkat yang Dia beri justru menjauhkan kita dari-Nya.

Orang tua pasti akan lebih kecewa lagi jika ternyata anaknya tidak pernah kangen dengan dia, tapi “kangen” dengan mainan atau oleh-oleh yang dibawaya. Demikian juga kita bisa membayangkan hati Bapa di Surga saat kita tidak pernah merindukan Pribadi-Nya, tapi hanya merindukan berkat-berkat- Nya.

Sesungguhnya tidak ada yang paling menyenangkan Tuhan di saat kita selalu rindu untuk berjumpa, bersekutu dan menjalin keintiman dengan-Nya.

Jadilah anak Tuhan Yang dewasa yang merindukan pribadi-Nya lebih dari berkat-berkatnya.

" Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang."
( Yohanes 6 : 26 )

Selasa, 07 Desember 2010

KUNCI BERKAT PERTAMA

Manusia berusaha mendapatkan.

Allah berusaha memberi. Memberi adalah caraNya Tuhan.

Hidup dalam jalanNya Tuhan berarti menjadi seorang pemberi.

Cara dunia untuk mengumpulkan dan meningkatkan uang, pakaian, harta miliki, rumah, tanah dan bisniS adalah dengan MENDAPATKAN.

Matius 6:31-33
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. TETAPI CARILAH dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka SEMUANYA ITU AKAN DITAMBAHKAN KEPADAMU.

Dalam kerajaan Allah, Yesus Kristus kelihatannya tidak punya masalah kalau kita mempunyai segala hal yang di sebut di atas. Akan tetapi Dia memberikan pernyataan bagaimana caranya untuk memperoleh semua itu, bukan dengan MENDAPATKAN tetapi dengan MEMBERI.

Memberi adalah memberi.

Memberi itu bukan membayar seseorang untuk apa yang sudah dikerjakannya.

Memberi itu bukan menaruh sesuatu di tangan seseorang dengan ketentuan dia harus melakuan sesuatu.

Memberi itu bukan meminjamkan.

Memberi itu adalah melepaskan sama sekali kendali tentang sesuatu hal kepada orang lain, sehingga mereka bisa melakukan apa pun yang mereka suka kepada barang yang diberikan.

Kekayaan sejati tidak diukur dari apa yang yang dipunyai seseorang, tetapi bagaimana mereka memberi dibanding apa yang mereka miliki.

Semua orang bisa memberi sesuatu. Kita termasuk orang kaya kalau kita bisa memberi sesuatu. Bahkan benda yang paling sederhana pun bisa menjadi suatu pemberian bagi orang lain. Kalau kita bertemu dengan orang yang tidak bisa tersenyum, kita bisa memberikan senyum kita kepadanya.

Hidup kita akan menjadi petualangan dalam memberi, bukannya pergumulan untuk mendapat.